PENGENDALIAN
KESEHATAN TANAMAN BAWANG MERAH
Bawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back)
merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal
dari Iran,
Pakistan,
dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, kemudian dibudidayakan di daerah
dingin, sub-tropis maupun tropis. Umbi bawang dapat dimakan mentah, untuk bumbu
masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan
daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur.Bunga bawang merah
merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga.
Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah menggembung,
bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya.
Tangkai tandan bunga ini
sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30–50 cm.
Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari
dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut
carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2
calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih.
Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara
generatif.Bawang merah mengandung vitamin C,
kalium,
serat,
dan asam folat.
Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah
juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin
dan giberelin.
Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah
dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin.
Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat,
amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.
KLASIFIKASI
BAWANG MERAH
Kingdom:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Allium cepa L.
|
MANFAAT
Bawang
goreng adalah bawang merah yang diiris tipis dan digoreng dengan minyak goreng
yang banyak. Pada umumnya, masakan Indonesia
berupa soto,
sup
juga bubur ayam menggunakan bawang goreng sebagai
penyedap sewaktu dihidangkan. Selain diolah menjadi bawang goreng, bawang merah
dapat juga dapat bermanfaat sebagai obat yaitu untuk mengobati maag,
masuk angin, menurunkan kadar gula dalam darah,
menurunkan kolesterol, sebagai obat kencing manis (diabetes melitus),
memperlancar pernafasan dan memperlancar aliran darah karena
bawang merah dapat menghambat penimbunan trombosit
dan meningkatkan aktivitas fibrinotik.
SYARAT
TUMBUH BAWANG MERAH
- Tanaman bawang merah
cocok tumbuh di dataran rendah sampai tinggi (0–1000 m dpl) dengan
ketinggian optimum 0-450 m dpl.
- Syarat tumbuh lainnya
antara lain ialah cahaya matahari minimum 70%, suhu udara 25-320C,
dan kelembaban nisbi 50-70%. Struktur tanah remah, tekstur sedang sampai
tinggi, drainase dan aerasi yang baik, mengandung bahan organik yang
cukup, dan pH tanah netral (5,6– 6,5)
- Jenis tanah yang
paling cocok untuk tanaman bawang merah ialah tanah Aluvial atau
kombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol
CARA BUDIDAYA BAWANG MERAH
1.
PERSIAPAN TANAH
Pada
lahan bekas padi sawah atau bekas tebu
- Tanah dibuat
bedengan-bedengan dengan lebar 1,75 m dan panjangnya disesuaikan dengan
kondisi lahan, kedalaman parit 50–60 cm dan lebar parit 40–50 cm.
- Kondisi bedengan
mengikuti arah Timur-Barat.
- Tanah yang telah
diolah dibiarkan sampai kering kemudian diolah lagi 2–3 kali sampai gembur
sebelum dilakukan perbaikan bedengan-bedengan dengan rapi.
- Sisa tanaman
padi/tebu yang tertinggal dibersihkan
Pada
lahan tegalan atau Lahan kering
- Tanah dibajak atau
dicangkul sedalam 30 cm, kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar
1-1,2 m, tinggi 40 cm, sedangkan panjangnya tergantung pada kondisi lahan.
- Lahan dengan pH
kurang dari 5,6 diberi Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis
1–1,5 ton/ha/tahun (untuk dua musim tanam berikutnya) yang disebar pada
permukaan tanah dan kemudian diaduk rata.
2.
PENANAMAN
- Pemotongan ujung
bibit hanya dilakukan apabila bibit bawang merah belum siap ditanam
(pertumbuhan tunas dalam umbi 80%)
- Kebutuhan umbi bibit
1-1.2 ton/ha dengan ukuran umbi sedang (5-10 g) dan berumur 2-3
bulan dari panen (ciri tunas sudah samapai ke ujung umbi)
- Jarak tanam yang
digunakan 20 cm x 15 cm
3.
PEMUPUKAN
Pada
lahan bekas padi sawah atau bekas tebu
- Pupuk dasar berupa
pupuk buatan 300 kg SP-36/ha 60 kg KCl/ha dan 500 kg NPK mutiara
(16:16:16) disebar serta diaduk rata dengan tanah, tujuh hari
sebelum tanam.
- Pupuk susulan berupa
180 kg Urea/ha, atau 400 kg ZA/ha dilakukan pada umur 10-15 hari
setelah tanam dan pada umur 30-35 hari setelah tanam adalah 180 kg
Urea/ha.
Pada Lahan Tegalan/Lahan Kering
- Pupuk dasar berupa
pupuk kandang sapi /kuda (15-20 ton/ha) atau kotoran ayam (5-6 ton/ha)
atau kompos (2,5-5 ton/ha) dan pupuk buatan SP-36 (250 kg/ha). Pupuk
dasar diberikan dengan cara disebar serta diaduk rata dengan tanah
1-3 hari sebelum tanam.
- Pemupukan susulan
menggunakan Urea (150-200 kg/ha), ZA (300-500 kg/ha) dilakukan pada umur
10-15 hari setelah tanam dan pada umur 1 bulan setelah tanam masing-masing
½ dosis. Atau menggunakan pupuk majemuk NPK (16-16-16) 600 kg/ha yang
diberikan seminggu sekali dengan cara dicor disekitar tanaman
4.
PEMELIHARAAN
- Tanaman bawang merah
membutuhkan air yang cukup banyak selama pertumbuhan dan pembentukan
umbi, terutama pada musim kemarau.
- Pada lahan bekas
sawah, penyiraman dilakukan satu kali sehari pada pagi atau sore hari
sejak tanam sampai umur menjelang panen.
- Pada musim
hujan,penyiraman ditujukan untuk membilas daun tanaman dari tanah yang
menempel. Periode kritis dari kekurangan air terjadi saat pembentukan
umbi.
- Penyiangan
dilakukan 2–3 kali selama satu musim tanam, terutama pada umur
2 minggu setelah tanam
- Perbaikan pinggir
bedengan dilakukan bersamaan dengan waktu penyiangan
5. PENGENDALIAN HAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN
HAMA TERPADU (PHT
- Secara kultur teknis
(pemupukan berimbang, penggunaan varietas tahan OPT, penggunaan musuh
alami (parasitoid, predator dan patogen serangga).
- Secara mekanik
(pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok telur Spodoptera
exigua, penggunaan jaring kelambu, penggunaan feromon seks, perangkap
kuning, perangkap lampu dll).
- Penggunaan
bio–pestisida.
- Penggunaan pestisida selektif berdasarkan ambang pengendalian
6.
PANEN DAN PASCAPANEN
o Panen bawang merah dilakukan setelah umurnya cukup tua,
biasanya pada umur 60–70 haridengan tanda-tanda berupa leher batang 60% lunak,
tanaman rebah dan daun menguning
o Bawang merah yang dipanen diikat pada batangnya untuk
mempermudah penanganan dan umbi dijemur sampai cukup kering (1-2 minggu)
di bawah sinar matahari langsung.
o Jika tidak langsung dijual, umbi disimpan dengan cara
menggantungkan ikatan bawang merah atau disimpan di rak di gudang khusus, pada
suhu 25-30ºC dan kelembaban rendah (± 60-80%).
PEMBIAYAAN BUDIDAYA BAWANG MERAH ( 1 HA )
·
PENGELUARAN
URAIAN
|
UNIT
|
HARGA PER UNIT (Rp)
|
TOTAL BIAYA (Rp)
|
SARANA PRODUKSI
|
|||
BIBIT BAWANG MERAH
|
800 kg/ha
|
12.500
|
5.000.000
|
PUPUK KANDANG
|
12000 kg
|
20
|
240.000
|
UREA
|
250 kg
|
2.000
|
500.000
|
TSP
|
280 kg
|
1.500
|
420.000
|
KCL
|
300 kg
|
2.000
|
600.000
|
PESTISIDA
|
2 paket
|
1.200.000
|
2.400.000
|
TOTAL BIAYA PRODUKSI
|
9.160.000
|
||
TENAGA KERJA
|
|||
PENGOLAHAN TANAH
|
300 HOK
|
20.000
|
6.000.000
|
PENANAMAN BIBIT
|
60 HOK
|
20.000
|
1.200.000
|
PENYIANGAN
|
50 HOK
|
20.000
|
1.000.000
|
PEMUPUKAN
|
50 HOK
|
20.000
|
1.000.000
|
PEMBERANTASAN HPT
|
4 HOK
|
20.000
|
80.000
|
IRIGASI
|
4 HOK
|
20.000
|
80.000
|
PANEN DAN PASCA
PANEN
|
100 HOK
|
20.000
|
2.000.000
|
TOTAL BIAYA TENAGA KERJA
|
11.360.000
|
||
TOTAL BIAYA
|
20.520.000
|
·
PEMASUKAN
URAIAN
|
TOTAL
|
PRODUKSI BAWANG
MERAH BASAH
|
20.000 kg
|
PRODUKSI BAWANG
MERAH KERING
|
12.000 kg
|
HARGA JUAL
DITINGKAT PETANI
|
Rp. 6.000,- / kg
|
PENDAPATAN KOTOR
|
Rp. 120.000.000,-
|
PENDAPATAN BERSIH
|
Rp. 99.480.000,-
|
Komentar
Posting Komentar