APLIKASI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIK DALAM BIDANG PERTANIAN
Pada zaman modern seperti sekarang ini dengan teknologi
yang semakin berkembang memudahkan manusia dalam bekerja. Semakin berkembangkan
teknologi semakin banyak tercipta aplikasi yang diperuntukkan untuk berbagai
bidang pekerjaan tak terkecuali dalam bidang pertanian. Sistem Informasi
Geografik merupakan salah satu contohnya. Sistem Informasi Geografik adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi bereferensi geografik.
Sumber data untuk keperluan Sistem Informasi Goegrafik
dapat berasal dari data citra, data lapangan, survey kelautan, peta, sosial
ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di laboratorium atau studio Sistem Infomasi
Geografik dengan software tertentu sesuai dengan kebutuhannya untuk
menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bisa berupa peta
konvensional, maupun peta digital sesuai keperluan user, maka harus ada input
kebutuhan yang diinginkan.
Contoh Aplikasi Sistem
Infomasi Geografik di Bidang Pertanian :
1.
Pemantauan
produksi dibidang pertanian
Aplikasi Sistem Infomasi Geografik di bidang pertanian sangat dibutuhkan guna
mendapatkan hasil produksi yang maksimal dan memuaskan. Aspek – aspek yang biasanya
menggunakan aplikasi Sistem Infomasi Geografik adalah pada bagian pemetaan atau
peletakan komoditas yang sesuai dengan keadaan lahan pertanian tersebut.
Peningkatan produksi dengan masukan bahan kimia yang
rendah, seperti pemupukan, sangat diperlukan karena sejak tahun 1980 kegiatan
pertanian untuk produksi pangan yang tidak terkontrol menjadi penyebab
pencemaran lingkungan. Sebagai contoh
aplikasi pupuk nitrogen dan fosfor yang berlebihan menjadi penyebab terjadinya
pemanasan global dan hujan asam. Salah
satu masalah utama yang dihadapi bagi kehidupan manusia adalah pencemaran air
tanah oleh nitrogen nitrat.
Modeling produksi tanaman merupakan salah satu contoh
aplikasi Sistem Infomasi Geografik di bidang pertanian . Permodelan dengan
menggunakan Sistem Infomasi Geografik menawarkan suatu mekanismeyang
mengintegrasikan berbagai jenis data (biofisik) yang dikembangkan ataudigunakan
dalam penelitian pertanian. Monitoring kondisi tanaman pertaniansepanjang musim
tanaman serta prediksi potensi hasil panen berperan penting dalammenganalisis
produksi musiman. Informasi hasil panen yang akurat dan terkini
sangatdibutuhkan oleh departemen pertanian berbagai negara.
Aplikasi Sistem Infomasi Geografik juga sangat membantu
dalam memantau keadaan – keadaan di sekitar wilayah pertanian tersebut,
misalnya dalam mengetahui wilayah – wilayah yang terserang hama atau penyakit,
wilayah – wilayah yang telah siap diproduksi Pemantauan ini dilakukan dari
jarak jauh dengan menggunakan aplikasi dengan sistem monitoring.
2.
Pengendalian
hama dan penyakit
Penerapan Sistem Infomasi Geografik pada bidang pertanian
dan khususnya pada bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan. Contohnya adalah pemetaan
penyebaran penyakit di beberapa wilayah baik itu penyakit lama atau merupakan
penyakit baru sehingga dengan pemanfaatan Sistem Infomasi Geografik dapat dilakukan
pencegahan. Dalam bidang Hama dan Penyakit Tumbuhan, penerapan Sistem Infomasi
Geografik dilakukan untuk melaksanakan pengendalian secara dini yang bersifat
kewilayahan. Dengan pemanfaatan Sistem Infomasi Geografik serangan akan adanya
penyakit dapat lebih diantisipasi.
Contohnya adalah pemetaan penyebaran penyakit di beberapa
wilayah baik itupenyakit lama atau merupakan penyakit baru sehingga dengan
pemanfaatan Sistem Infomasi Geografik dapatdilakukan pencegahan. Dalam bidang
Hama dan Penyakit Tumbuhan, penerapan Sistem Infomasi Geografik dilakukan untuk
melaksanakan pengendalian secara dini yang bersifat kewilayahan. Dengan
pemenfaatan Sistem Infomasi Geografik serangan akan adanya penyakit dapat lebih
diantisipasi.
3.
Pemantauan
budidaya pertanian
Sistem Infomasi Geografik dapat digunakan untuk membantu
mengelola sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti luas kawasan untuk
tanaman, pepohonan, atau saluran air. Sistem Infomasi Geografik dapat digunakan
untuk pemantauan dalam tahap budidaya tanaman seperti dalam menetapkan masa
panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara
tahunan terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan,
penanaman, atau teknik yang digunakan dalam masa depan. Sistem Infomasi Geografik
membantu neginventarisasi data – data lahan perkebunantebu menjadi lebih cepat
dianalisis, seperti pada proses pembibitan, proses penanaman yang dapat
dikelola oleh pengelola kebun.
Sebagai contoh dengan penggunaan aplikasi Sistem Infomasi
Geografik kita dapat mengetahui keadaantanaman, parameter tanah, informasi
mengenai lingkungan tumbuh di lapang,mendeteksi pertumbuhan tanaman, kadar air
tanah dan tanaman, hama dan penyakittanaman, pemetaan sumber daya, irigasi,
mengetahui kebutuhan pupuk, menentukanposisi lahan, monitoring lingkungan, dan
lain sebagainya. Sistem Infomasi Geografik juga dapat digunakanuntuk membuat
peta persebaran tanaman pangan dalam suatu wilayah, petapersebaran komoditi
hortikultura, jenis tanah, dan lain sebagainya.
Sistem Informasi
Geografik dapat digunakan untuk membantu mengelola sumberdaya pertanian dan
perkebunan seperti luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air.
Anda dapat menggunakan Sistem Informasi Geografik untuk menetapkan masa panen,
mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan perhitungan secara tahunan
terhadap kerusakan tanah yang terjadi karena perbedaan pembibitan, penanaman,
atau teknik yang digunakan dalam masa panen.Misalnya Sistem Informasi Geografik
membantu menginventarisasi data-data lahan perkebunan tebu menjadi lebih cepat
dianalisis. Proses pengolahan tanah, proses pembibitan, proses penanaman,
proses perlindungan dari hama dan penyakit tananan dapat dikelola oleh manager
kebun, bahkan dapat dipantau dari direksi.
5.
Mengelola
Sistem Irigasi
Sistem Informasi
Geografik juga dapat digunakan untuk membantu memantau dan mengendalikan
irigasi dari tanah-tanah pertanian. Sistem Informasi Geografik dapat membantu memantau kapasitas sistem,
katup-katup, efisiensi, serta distribusi menyeluruh dari air di dalam sistem.
6.
Kajian
biodiversitas bentang lahan untuk kegiatan pertanian berlanjut
Dalam aspek konservasi hutan dan keragaman hayati,
menentukan area prioritas danhotspot dari kerafaman hayati adalah hal paling
mendasar. Aplikasi Sistem Infomasi Geografik untuk ini,baik di negara maju
maupun di negara berkembang, sudah cukup banyak. Hutantropis mempunyai peranan
yang signifikan dalam perubahan iklim global. Sistem Infomasi Geografik merupakan alat yang sangat berguna dalam
penelitian perubahan iklim, yaitu dalamhal pengorganisasian data, dalam bentuk
basisdata global, dan kemampuan analisaspasial untuk pemodelan. Aplikasi Sistem
Infomasi Geografik untuk penelitian perubahan iklim berkembangpesat, tetapi
untuk negara berkembang masih sangat terbatas. Basisdata spasial akansemakin
penting dalam hal mendukung pengambilan keputusan yang berkaitandengan
pengelolaan hutan. Beberapa basisdata global yang mencakup area hutantropis
sudah tersedia, yaitu meliputi basisdata topografi, hutan tropis basah,
iklimglobal, perubahan iklim global, citra satelit, konservasi dan tanah.
Komentar
Posting Komentar